Monday, January 1, 2018

SURAT TERBUKA UNTUK ANGGOTA DPR RI



Kepada Yang Terhormat, Seluruh Anggota DPR RI
Sebagai negara Non-Blok saya sangat setuju dengan keputusan Presiden Jokowi untuk mengecam keputusan Presiden Donald Trump yang ingin memindahkan Kedutaan Besar US dari Tel Aviv ke Yerusalem karena hal tersebut dapat memicu konflik perang bukan hanya di wilayah Timur Tengah melainkan juga sebagai awal PD III.

Perlu diketahui bahwa Indonesia bukanlah satu satunya negara yang menentang keputusan Presiden Trump tersebut. Iran, Vatican, Perancis, Jerman bahkan sekutu USA sendiri yaitu Inggris juga turut mengecam keputusan Presiden Trump tersebut.
Sebagai bangsa yang merdeka dan sedang dalam pertumbuhan ekonomi, saya yakin Presiden Jokowi telah mengambil tindakan tepat seperti memanggil Duta Besar Amerika untuk Indonesia untuk menyampaikan pesan kecaman kepada Presiden Trump.

Sebagai kaum intelektual kitapun harus melihat situasi ini dengan kepala dingin dan mengambil keputusan sebijaksana mungkin karena dampaknya akan sangat mempengaruhi hubungan antar negara dan bahkan perekonomian di dalam negeri.
Bila rakyat Indonesia ingin memboikot semua produk US berarti rakyat Indonesia juga harus siap menghadapi perubahan nyata yang akan terjadi secara langsung baik secara pribadi maupun sebagai pelaku bisnis dalam menjalankan roda usaha.

Apakah produk produk USA seperti: FB, Tweeter, Instagram, Microsoft, Hewlett Packard, IPhone, IBM, APPLE, Coca Cola, Pepsi, McDonald, KFC, CFC, Starbuck, produk produk Unilever dan P&G, obat obatan, termasuk bahan bahan kimia untuk keperluan pabrik, dll juga akan diboikot ???
Apakah bapak bapak Yang Terhormat Anggota Dewan telah memikirkan dampaknya terhadap produksi dalam negeri berikut nasib para karyawannya ??
Jutaan karyawan akan “dirumahkan”, pak.
Siapa yang akan menanggung biaya hidup mereka ??

Bila boikot dilakukan dalam jangka panjang, maka perekonomian Indonesia akan jatuh dan Neraca Perdagangan pun akan anjlok. Pada tahun 2016, negara USA telah berkontribusi memberikan Surplus kepada negara Indonesia sebesar Rp.111,8 Trilyun. Apakah tidak terpikir oleh bapak bapak semua bila negara US juga menghentikan import barang dari Indonesia ??

Mengambil keputusan dengan emosi dan tanpa pemikiran secara matang seringkali membuahkan kegagalan.


Hormat saya.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment