Sunday, May 14, 2017

JOKOWI DI PERSIMPANG JALAN



Ketika percikan api sudah menyambar halaman rumah kita, apakah kita akan tetap diam menunggu sampai angin kencang menghembus percikan percikan api itu hingga menyambar atap dan ruang tamu rumah kita ??

Kalahnya Ahok di pilkada saya anggap suatu hal yang biasa apalagi kekalahannya dikarenakan oleh serangan issu sara dimana Ahok adalah minoritas. Sayapun tidak punya hak pilih karena saya bukan warga DKI.

Pernyataan Ahok yang tidak mau menjadi Menteri maupun Penasihat Presiden apalagi Wakil Presiden melainkan ingin menjadi Pembicara di salah satu stasiun TV, dimana beliau seakan tidak lagi ingin berkecimpung di dunia politik.
Inikah bentuk ungkapan kekecewaan seorang Ahok terhadap pemerintahan Jokowi yang selama 3 tahun tidak berhasil menumpas radikalisme di Indonesia ??

Saya ingat pernah ada video Gus Nuril sekitar 2 atau 3 tahun lalu yang menyerukan pembubaran ormas radikal seperti FPI tapi sampai hari ini kaum radikal semakin ganas dan kian menyebar menggerogoti dunia pendidikan di sekolah sekolah.

Pak Jokowi kini seolah olah ada di persimpang jalan. Menumpas radikal dengan kekerasan akan melanggar HAM, sedangkan menumpas radikal dengan lemah lembut kasih sayang akan butuh waktu puluhan tahun. Bila radikal dibiarkan maka akan terus bermunculan bibit bibit baru dari generasi penerus mereka.

"Diam itu bukan berarti takut, tapi tidak selamanya Diam itu emas".


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw.

No comments:

Post a Comment