Sunday, May 14, 2017

OBROLAN PILKADA DI AKHIR PEKAN



Seorang pemilik usaha ekspedisi bilang siapapun yang menjadi Gubernur DKI tidak terlalu mempengaruhi kehidupan keluarganya. Dia tidak pernah sekalipun menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Ahok mulai dari rusun, KJP, RPTRA, bebas pajak rumah dibawah Rp.1 M, dikasih hadiah ke Spanyol karena menang bola kompetisi rusun. Bis Trans Jakarta yang dibilang mewah nikmat pun tidak pernah dia tumpangi.

Lalu saya tanya "Bagaimana dengan transparasi dan kemudahan mengurus surat surat di kelurahan dan di kantor pemda ???".
Sambil ketawa dia bilang "masalah sogok menyogok di Indonesia sudah biasa, Ray. Sejak bokap gue rintis perusahaan ini waktu Gubernur nya masih Pak Tjokropranolo juga bokap gue sudah kenal sama orang dalam Pemda. Mulai dari izin usaha hingga pajak perusahaan semuanya bisa mudah diatur".

Alasan dia menyukai dan memilih Ahok adalah jalan di depan rumahnya tidak banjir dan kali kali bersih enak untuk dilihat. Cuma 2 itu saja.

Pengusaha non Tionghoa (atau pribumi) yang kebenaran juga teman kuliah saya sewaktu di Australia 23 tahun lalu ini memiliki 2 anak yang saat ini keduanya sedang kuliah di Monash Univ., Melbourne - Australia. Jadi, sudah pasti dia juga tidak menerima program tunjangan Rp.18 juta per tahun dari Pemda.

Ternyata hampir semua program Ahok di DKI memang sejatinya memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi warga DKI menengah ke bawah khususnya warga miskin.

Kuping lumayan hangat juga ngobrol ngalor ngidul sama teman lama lebih dari 1 jam di telphone.


Selamat berakhir pekan dan sejahtera selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment