Thursday, March 22, 2018

MUSLIM DI INDONESIA dan MUSLIM DI AMERIKA



Kemarin saya pergi ke pembukaan perdana (Grand Opening) Supermarket Korea H-Mart di dekat rumah. Supermarket ini menyediakan bumbu masak dan makanan dari negara negara Asia termasuk dari Indonesia. H-Mart juga merupakan salah satu yang terbesar di Amerika. Saya perkirakan ribuan pengunjung yang datang.

Ada 11 kasir yang bekerja dan satu hal yang menarik perhatian saya adalah ada 2 orang petugas kasir, satu berwajah Timur Tengah dan satunya berkulit sawo matang. Kedua wanita tersebut mengenakan jilbab (Muslimah) dan selalu tersenyum menyambut pembeli yang datang ke tempatnya untuk membayar begitupun saat si pembeli sudah membayar. Keduanya cantik dan ramah.

Sudah beberapa bulan ini memang saya sering melihat wanita berjilbab di Supermarket dan toko toko bahkan di Austin Texas juga sudah mulai bermunculan restaurant Mediterranea dan toko toko Arabic.
Kalau melihat survey yang dilakukan oleh lembaga riset dunia Pew Research Center, populasi Muslim di USA meningkat dari 1,5 juta pada tahun 2007, naik menjadi 1,8 juta tahun 2010, dan data terakhir menunjukan peningkatan pesat menjadi 3,3 juta pada tahun 2015.
Boleh dibilang hampir tidak pernah ada terjadi sekelompok (bukan individu) Muslim di USA yang berdemonstrasi membuat kerusuhan seperti yang terjadi di Eropa. Jadi, jangan heran rakyat Amerikapun menghormati mereka termasuk agama Islam mereka yang damai.
Jumlah populasi Muslim di US ini diperkirakan akan terus meningkat bukan karena akan lebih banyak pendatang dari Timur Tengah tetapi akan semakin banyaknya orang Amerika sendiri yang convert menjadi Muslim (mualaf). Saya pernah melihat video seorang bule Cowboy melantunkan Azan di dalam masjid di Dallas Texas.

Kini kita lihat di Indonesia.
Pada tahun 1980-an Muslim di Indonesia ada 90% dari total populasi. Jumlah ini turun menjadi 88,2% tahun 2000.
Berdasarkan survey Pew Research Center, jumlah Muslim di Indonesia ada 87,2% tahun 2010.
Dalam Kiblat Garut yang digelar pada 26 Juni 2012, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan populasi Muslim di Indonesia semakin berkurang yaitu menjadi 85% dari total populasi.
Jumlah Muslim di Indonesia pun diperkirakan oleh Pew Research Center akan terus berkurang.
Sebagai rakyat Indonesia, kita tidak perlu munafik untuk melihat kebrutalan dan kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok umat Muslim Indonesia terhadap umat minoritas. Mulai dari penutupan gereja, pelarangan membangun gereja, melarang sembayang di rumah, kekerasan terhadap wihara Budha, dan lainnya yang saya yakin anda sudah tau melalui berita dan medsos.
Sedangkan di sisi lainnya banyak orang Indonesia baik yang Muslim maupun yang Non-Muslim sudah berpola pikir mengikuti perkembangan zaman. Mereka banyak yang pintar dan sudah bosan dengan segala bentuk kegaduhan dan kekerasan hanya karena perbedaan agama.
Sebagai contoh nyata adalah saat ini Arab Saudi dan negara negara Islam lainnya di Timur Tengah sedang melakukan peralihan dari budaya mereka yang kolot untuk menjadi lebih modern seperti bangsa barat. Para wanita di sana sudah banyak yang mulai melepaskan jilbabnya. Saudi sedang membuat pantai resort yang memperbolehkan wanita berbikini. Dubai setiap tahun memasang pohon Natal terbesar dan termewah sedunia.
Sedangkan sebagian rakyat Indonesia malah ingin hidup kembali ke zaman jahiliyah ratusan tahun lalu.
Semakin sering dan semakin banyak umat Muslim melakukan kekerasan dan intoleransi terhadap umat non Muslim di Indonesia, maka janganlah heran kalau jumlah Muslim di Indonesia akan semakin berkurang.

Sahabatku terkasih, bila anda yakin bahwa ajaran agama anda benar dan penuh kasih maka tunjukanlah kepada mereka yang tidak seiman dengan anda bahwa ajaran agama anda adalah Kasih terhadap sesama, dan rahmat bagi alam semesta.
Bila anda memperlihatkan kebrutalan, kebengisan, kekejaman, dan intoleransi hanya dengan dalih membela agama dan membela Allah, maka prilaku prilaku jahat kalian itulah yang justru akan terlihat sebagai ajaran dari agama kalian.


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw.

No comments:

Post a Comment