Thursday, March 22, 2018

PENGAMPUNAN KRISTUS



“Salibkan dia…. Salibkan dia…. Salibkan dia….” demikianlah mereka berteriak teriak meminta Pilatus untuk menjatuhkan hukuman kepada Yesus. Mereka mengadili seolah mereka adalah manusia paling benar tanpa dosa dan merekapun menghukum-Nya walau tidak ada satupun kesalahan yang mereka temukan pada diri-Nya.

Beberapa tahun lalu, terjadi sebuah peristiwa menyedihkan dimana seorang Ibu Elizabeth harus kehilangan putrinya (Ade Sara Angelina) yang dibunuh secara sadis oleh kedua teman semasa SMA putri tunggalnya tersebut. Setelah melalui proses pengadilan, kedua pembunuh Sara dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara oleh PN Jakarta Pusat. Tetapi, oleh karena kedua pelaku tidak puas dengan keputusan PN tersebut merekapun mengajukan kasasi ke tingkat MA. Bukannya hukuman diperingan tapi hukuman untuk mereka berdua dirubah dari 20 tahun penjara menjadi hukuman penjara seumur hidup.
Pertanyaannya, apakah dengan dihukumnya kedua pelaku seumur hidup penjara akan mengembalikan nyawa korban ?? Tidak.

Ada satu hal yang menarik dan menyentuh hati kita dalam peristiwa ini.
Korban adalah seorang putri tunggal dari sebuah keluarga sederhana. Betapa pilu hati seorang ibu yang harus kehilangan putri tunggalnya yang menjadi korban pembunuhan berencana oleh teman temannya sendiri. Ketika kedua pelaku masih dalam proses pengadilan, ibu korban telah memaafkan kedua pelaku karena beliau yakin bahwa kedua pelaku adalah orang orang baik, hanya saat itu mereka tidak bisa menguasai sisi jahat dari diri mereka. Beliau juga menyerahkan segala perkara kepada pihak berwenang dan apapun keputusan yang diambil oleh pihak pengadilan akan diterimanya.

Di sini kita dapat melihat bagaimana tulusnya sebuah pengampunan yang diberikan oleh si ibu korban kepada kedua pelaku. Sedangkan di sisi lain, kedua pelaku justru malah tidak puas dengan keputusan pertama oleh PN sehingga merekapun naik banding ke tingkat MA.

Jujur saya katakan, saat saya menulis artikel ini berulang kali saya terhenti bukan karena saya mencari kata atau kalimat tetapi saya berdoa agar Tuhan menjauhi keluarga saya dari cobaan seperti yang dialami oleh keluarga korban. Sayapun tidak tau apakah saya akan sanggup menanggung beban dan mampu tabah seperti Ibu Elizabeth.
Pengampunan yang diberikan oleh Ibu Elizabeth kepada kedua pelaku pembunuh putri tunggalnya adalah pengampunan seorang Kristiani yang sungguh meneladani apa yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.

Pada Injil Lukas dikisahkan ada 2 orang penjahat yang turut disalibkan bersama Yesus di Bukit Golgota. Salah satu dari penjahat itu menghujat-Nya sedangkan penjahat lainnya menyatakan penyerahan akan dirinya kepada Yesus.
Lukas 23:42 - Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja".
Lukas 23:43 - Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus".

Saudaraku terkasih di dalam Kristus, sungguh banyak sekali dosa yang telah saya perbuat walaupun telah berulang kali saya memohon ampunan-Nya. Namun, saya tidak pernah meragukan bahwa Yesus Kristus adalah Roh Allah yang menjadi manusia di bumi manusia ini, dan saya yakin kelak akan tinggal bersama-Nya di dalam Firdaus.

Bagaimana dengan anda ?


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment