Thursday, March 22, 2018

ADILKAH HIDUP INI ??



Kita sering mendengar atau membaca kisah seseorang yang dulunya hidup susah kemudian menjadi seorang Konglomerat. Kalau mereka diwawancarai untuk menceritakan kisah kesuksesan mereka pasti jawaban mereka adalah kerja keras, jangan boros, rajin berdoa, rajin berzakat fitrah, bla bla bla blaaaa..... seolah olah apa yang mereka miliki semua karena mereka telah berbuat benar di jalan Tuhan.

Saya yakin tidak ada satupun diantara mereka yang akan bilang bahwa kesuksesan dan kekayaan mereka berasal dari korupsi atau merampok atau jual obat bius atau hal lainnya yang bertentangan dengan hukum negara dan hukum agama, kecuali kalau sudah tertangkap dan dipidana.

Kemudian muncul protes di dalam pikiran kita “gue sudah kerja jujur, rajin sedekah dan rajin ibadah, tapi hidup gue segini gini aja cuma pas pasan”.
Kita juga sering berpikir kenapa kita tidak dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga pewaris tahta Kerajaan Saudi atau Kerajaan Inggris atau Keluarga Konglomerat.
Namun, satu hal yang paling sering kita abaikan adalah bahwa kita tidak pernah merasa puas dan tidak merasa bersyukur atas semua yang telah kita miliki.

Kita tidak pernah bilang bahwa kita beruntung karena kita bukanlah korban perang Syria. Kita tidak pernah mengatakan bahwa kita telah diberkati karena kita tidak hidup di bawah garis kemiskinan. Bahkan kitapun tidak pernah bersyukur karena kita bukanlah diantara mereka yang setiap saat dapat mati kelaparan.

Bila kita hanya mengikuti rasa ego dan tidak dapat mengendalikannya untuk memiliki semua yang kita inginkan, maka semakin kita mengejarnya akan semakin sulit bagi kita untuk membedakan mana pekerjaan Tuhan dan mana pekerjaan Setan.
Akhirnya muncul umpatan langsung dari mulut kita: “HIDUP INI TIDAK ADIL !!!”

Sahabatku terkasih di dalam Yesus Kristus, di masa Pra Paskah ini dimana masa kita berpuasa dan berpantang bukanlah sekedar menahan lapar atau menahan haus untuk menyakiti diri secara jasmani, tetapi lebih dari itu kitapun dituntut untuk lebih mampu mengendalikan rasa ego dari dalam diri dan dapat lebih mengasihi orang lain sebagaimana Allah mengasihi setiap ciptaan-NYA.

DIA tidak pernah melakukan kesalahan. DIA juga tidak pernah melakukan dosa.
Apakah DIA layak untuk dicambuk dan disalib ?? dan, masihkah kita akan bilang bahwa hidup ini tidak adil bagi kita ??

(Yesaya 53:5 “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur bilurnya kita menjadi sembuh”).


Sejahtera dan sehat selalu.
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment