Bersenandung dibawah terik matahari
Mengabaikan perut kosong yang bernyanyi
Mensyukuri apa yang telah didapati
Berbekal
sebuah seruling bambu
Rapih
dalam genggammuKau tiupkan irama merdu
Jemari menari berselimutkan rasa pilu
Perjalanan
hidupmu bagaikan sebuah pena
Menuliskan
banyak hal yang bukan rahasiaKemiskinan selalu membungkus raga
Kekayaan tertumpuk di dalam jiwa
Perjalanan
hidupmu bagaikan lingkaran pelangi
Berarak
mengibarkan kemegahan warna warniTak peduli pada manusia yang selalu mengobral janji
Hanya bertumpu pada Firman Allah yang selalu tergenapi
Berpuluh
tahun kau jalani kehidupan ini
Hanya
untuk memperoleh sesuap nasiKini saatnya kau dipanggil menghadap Ilahi
Di depan pintu Surga para Malaikat Allah sudah menanti
Salam kasih dan sejahtera selalu,
No comments:
Post a Comment