bersandar pada hati yang rapuh
sekujur tubuh terbalut peluh
tercengkram erat sukma yang kian lusuh
Gelap semakin menjarah
kabut muncul dari segala arah
terhampar semua resah
gelisah kian merajah
Kapankah aku dapat bebas dari derita ini
lepas terbang dan berlari
rasanya bathin tak sanggup lagi tuk berdiri
haruskah hidup ini kuakhiri
Ketika azan subuh menyentuh telinga
kilau tasbih tetap bertebaran di angkasa
aku masih tersungkur di atas sajadah
belum terlepas dari rasa gelisah
Butiran bening trus mengalir di pipi
membasahi lembaran kitab suci
hingga tatapan terhenti
memaksa jiwa berpasrah diri
“Tafakkuruu fii khalqillahi wa laa tafakkaruu fiillahi”
“berpikirlah kamu tentang ciptaan Allah
dan janganlah kamu berpikir tentang Dzat Allah”
Salam
kasih dan sejahtera selalu,
Raymond
Liauw
No comments:
Post a Comment