Aku
adalah selembar jiwa
bersandar
pada satu raga
yang
kotor dan nista
terkadang
dianggap sampah oleh mereka
Aku bukan
Pastor
maupun
Pendeta
bukan
Mubaligh
maupun
Pendakwah
Aku
hanyalah perangkai kata
merubah
isi hati menjadi sastra
kagum
akan lantunan mempesona
suara
Adzan berkumandang di gedung Gereja
Cinta
Kasih bukanlah toleransi
Manis di
bibir, Busuk di hati
Begitu
indah perbedaan yang ada di dunia ini
Bersama
kita membersihkan jiwa
sebelum
menghadap Ilahi
Salam
kasih dan sejahtera selalu,
Raymond
Liauw
No comments:
Post a Comment