Jerit warga menambah kisruh
Kebrutalan semakin kukuh
Sekelompok baret bermobil baja kian tangguh
Berlari
bayang dalam gumpalan hitam
Terengah
melintasi jurang curamTimah panas telah mengantam
Terhenti langkah di hadapan sungai jeram
Napasnya
berlomba dengan detak jantungku
Butiran
bening mengalir senduKepalanya rebah di pangkuanku
Jasadnya meringkuk dan membeku
Sangat
lembut kapas bertebaran
Sekuntum
mawar lepas dari untaianTiada lagi manis cinta dalam belaian
Kekasihku telah menjadi korban
Dunia
berduka
Menentang
Pelanggaran Hak Asasi ManusiaSepertinya nyawa tak lagi berharga
Terbantai oleh sesama bangsa
Salam kasih dan sejahtera selalu,
No comments:
Post a Comment