bergandeng tangan
peluk
cium
berkasih sayang
Tiada
sangka hujan datang
memisah
bayangmimpi meradang
Buaian manis lenyap menghilang
Bagaikan
kayu rapuh di atas air
terbawa
arus mengalirKenangan bersamamu tak pernah getir
Kuakui kesalahanku dari hulu ke hilir
Berdenting
alunan sonata
Memaksa
jemari mengukir tintaTerangkai syair seribu sastra
Hanyalah untukmu yang selalu mempesona
Duhai
adinda
Mentari
siap berbagi rasaMenyapu kepahitan diantara kita
Dengan cintamu yang sedikit tersisa
Akankah kita buat Allah tersenyum bahagia
Raymond
Liauw
No comments:
Post a Comment