Friday, August 23, 2013

BERBAGI BERKAT

Kurentangkan tangan menyambut angin pantai
Di dalam perahu yang mendorongku ke ujung bumi
Kuhembuskan napas iman menelusuri bukit berduri
Melihat suatu kenyataan yang tak dapat dipungkiri

Sekelompok burung camar berdiri di pinggir pantai
Berharap belas kasih untuk sepotong nasi
Ratusan pasang mata jalang mengintai
Mencoba untuk merenggut setiap jiwa insani

Seribu jalan yang terkena gempa masih segar merekah
Air bah turut bertumpah ruah
Panasnya bumi memaksa gunung berapi bermuntah
Namun kerasnya hatimu masih belum mau berubah

Apakah ini yang dikehendaki oleh Sang Pencipta
Alam menggulirkan bencana dan derita
Sedangkan di balik kelambu kau berpesta
Bahkan tidurpun kau beralaskan harta

Ombak selalu datang dan pergi
Begitupun berkat Allah yang tidak pernah berhenti
Banyak sekali lumbung kosong yang perlu diisi
Berbagi berkat kepada mereka tak akan membuatmu lapar dan mati


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment