Keriput kulitmu semakin meretak
Semangat darahmu semakin bergejolak
Memperjuangkan kaum jelata yang berserak
Kau
sentuh mata hati generasimu
Kau
tinggalkan kehidupan manusia normalmuAngin tak dapat menyentuh bayangmu
Namun, terlalu banyak cabang yang tidak bertemu
Begitu
tebal muka menyelimuti hati mereka
Terlalu
gelapnya awan menutupi jiwa merekaTak peduli dengan apa yang disebut durhaka
Tiada lagi beda antara Surga dan Neraka
Hari, bulan, dan tahun terus bergerak
Tak menghiraukan waktu yang semakin berjarak
Bangga akan dosa yang semakin merebak
Dunia adalah tempat terakhir mereka berpijak
Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond
Liauw
No comments:
Post a Comment