Saturday, August 24, 2013

JERITAN SUARA HATI

Senyum ceria melekat di wajah
Menahan lapar sambil mengais sampah
Memohon dengan tangan menengadah
Pasrah menerima sumpah serapah

Pendidikan tak dipunya
Tidak pernah tau siapa orang tuanya
Matahari dan hujan adalah sahabatnya
Seakan tiada masa depan dalam hidupnya

Terlibas oleh kerasnya kehidupan
Selalu menjadi pelengkap penderitaan
Disebut sampah oleh Kesombongan
Elite Politik sibuk berebut kursi kekuasaan

Mereka tidak meminta dilahirkan
Hidup harus tetap dijalankan
Cukong berdasi menumpuk kekayaan
Gagak berbatik memeluk keharaman

Layaknya hidup di dalam sekam berapi
Setiap saat dapat terbakar mati
Tengoklah kenyataan ini
Akankah kita padamkan api cinta di dalam hati ?


Salam kasih dan sejahtera selalu,
Raymond Liauw

No comments:

Post a Comment